Awalan

Innalillahi, Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Majenang Cilacap KH Ahmad Mubarid Wafat


 Cilacap,

Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Majenang Raya kehilangan salah satu Kiai Sepuh bersahaja, Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Benda Asri, Desa Padangsari Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap KH Ahmad Muhammad Mubarid, wafat pada Rabu (17/2) Jam 21.30 malam.Jenazah almarhum Kiai Mubarid telah dimakamkan Kamis (18/2), pukul 09.00 di area Komplek Pemakaman Pesantren El-Bayan Majenang.

Meninggalnya kiai bersahaja itu membawa duka mendalam. Khususnya bagi keluarga, kerabat, dan santrinya. Ratusan kerabat, santri, dan warga pun datang mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhirnya.

KH M Firdaus Bin KH Imam Subkhi Najmudin yang juga salah satu Pengasuh Pesantren El-Bayan turut hadir di rumah duka yang berada di Komplek Pesantren Al-Hidayah Benda Asri menyampaikan, almarhum berdedikasi dan rajin dalam mengajarkan ilmu pokok ajaran Islam kepada para santrinya.

"Banyak santrinya yang sangat terkesan dan berkesan pada keilmuan dan dedikasinya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Bahkan lanjutnya, saat beliau sudah mulai sakit-sakitan, para santri memohon agar beliau istirahat. Tapi beliau memohon pada para masayih agar tetap diberi kesempatan untuk mengajar.

"Semoga almarhum diberi kelapangan dan segala amal ibadahnya diterima Allah SWT. Dan keluarga dan segenap santri diberi ketabahan dan dapat mencontoh pribadi Kiai KH Ahmad Muhammad Mubarid," terangnya.

ADVERTISEMENT

Atas nama keluarga, Ibnu Hakim yang merupakan santri almarhum memohon maaf kepada masyarakat atas segala salah dan khilaf almarhum almagfurlah. “Mohon doa semoga husnul khatimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata santri yang juga pengajar Madrasah Diniyah Pesantren Al-Hidayah itu.

Dia menceritakan, Kiai Ahmad Muhammad Mubarid asli pribumi, ialah santri almaghfurlah simbah Yai Najmuddin, Muassis PP El-Bayan, Benda Kulon.

Di tahun 1989, sepeninggal wafatnya Kiai Ahmad Nasuha, Muassis Pengasuh Pesantren Al-Hidayah Bendawetan, Kiai Ahmad Muhammad Mubarid diminta untuk meneruskan perjuangan di pondok tersebut. Selamat jalan guru, Lahu Al-Fatihah


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel

Iklan bawah Artikel

Iklan pintar Artikel