Selamat dari Kejamnya Ibu, Begini Kondisi Anak yang Nyaris Tewas di Brebes, Suka Tanya Ini ke Dokter
Nyaris meregang nyawa akibat digorok ibu kandungnya sendiri, terungkap kabar dua bocah di Brebes, Jawa Tengah.
Dokter yang merawat dua bocah masing-masing berusia 10 dan 5 tahun itu, dr Untung Gunarto mengurai kondisi korban pembunuhan ibu kandungnya yang bernama Kanti Utami.
Dirawat di RSMS Purwokerto, KS dan EM berhasil selamat dari maut setelah dianiaya dan dilukai Kanti Utami.
Hingga Selasa (22/3/2022), kakak beradik itu masih dirawat secara intensif di kamar rawat inap.
Seperti diketahui, Kanti Utami nekat menggorok leher tiga anaknya, masing-masing berinisial AR (7), KS (10), dan EM (5) di rumahnya di Dukuh Sokawera, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Minggu (20/3/2022).
Akibat kelakuan wanita berusia 35 tahun itu, anak keduanya, AR tewas di tempat.
Sementara dua anak lainnya, KS dan EM berhasil selamat dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Saat ini kondisinya semakin membaik, mohon doanya agar semakin baik. Sejak awal masuk kondisinya sadar," kata dr Untung Gunarto dilansir dari Tribun Jateng, Rabu (23/3/2022).
Selain itu, kondisi terkini dua bocah korban pembunuhan ibu kandungnya itu turut dibagikan Sekdin DP3KB Brebes Rini Pujiastuti.
Diceritakan Rini Pujiastuti, dua anak Kanti Utami kini dirawat secara intensif usai menjalani operasi.
Adapun kondisi anak bungsu pelaku pembunuhan, EM sudah bisa dudul dan diajak berbincang.
Bocah berusia 5 tahun itu juga sidah bisa tersenyum, meminta makanan, dan melihat video.
Berbeda dengan sang adik, anak sulung Kanti Utami, KS justru masih trauma.
Diungkap Rini Pujiastuti, KS terus mencecar dokter dengan pertanyaan yang sama.
"(Anak) Yang nomor satu selalu menanyakan keberadaan adiknya yang nomor dua, yang meninggal dunia," pungkas Rini Pujiastuti.
Melihat kondisi dua korban pembunuhan ibu kandungnya itu, Rini pun mengurai bantuan dari pemprov Jawa Tengah.
"Terkait pembiayaan, kita sudah berkoordinasi dan ditanggung oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah. Untuk biaya pasca dan pendampingan trauma juga kepada ibu disinyalir sebagai pelaku, kita dari pemerintah daerah akan membiayai pembiayaan tersebut," ungkap Rini Pujiastuti.
Kondisi Terkini Kanti Utami
Sementara itu, Kanti Utami, ibu muda yang tega menggorok leher anaknya kini dirawat secara intensif di RSUD Soeselo Slawi.
Tim dokter jiwa RSUD Soeselo Slawi dr Glorio Immanuel pun mengungkap kabar terbaru sang pelaku pembunuhan.
"Pelaku secara fisik dalam kondisi baik. Cukup kooperatif menjawab pertanyaan, kecuali pertanyaan mengenai malam terjadinya kasus tersebut," ungkap Glorio Immanuel dikutip dari tayangan Kompas TV.
Kendati secara fisik baik-baik saja, Kanti Utami nyatanya masih enggan banyak bicara soal kejadian di malam ia membunuh tiga anak kandungnya.
"Pelaku dapat bercerita masa lalunya, tentang pernikahan, tentang anak-anak, tapi masih menolak untuk bercerita kejadian. Jadi kami tim medis yang kami lakukan adalah pendekatan personal, ke arah kepribadian yang bersangkutan," pungkas Glorio Immanuel.
Guna mendalami kasus dugaan pembunuhan Kanti Utami, Glorio Immanuel masih akan melakukan observasi selama tiga hari.
"Kami melakukan visum psikiatri minimal selama tiga hari. Biasanya pagi dan sore saya wawancara, siang dilakukan wawancara oleh psikiatri. Melihat kepribadian pasien, tingkat kejujuran pasien," kata Glorio Immanuel.
Pelaku Sebut Bisikan Gaib Jadi Pemicu Pembunuhan
Kasatreskrim Polres Brebes, AKP Syuaib Abdullah, angkat bicara terkait kasus pembunuhan tiga bocah oleh ibu kandungnya sendiri.
Dikutip dari Tribun Jateng, AKP Syuaib Abdullah mengakui bahwa pelaku yang merupakan ibu kandung korban sudah diamankan di Polsek Tonjong.
Hingga saat ini, pelaku masih dalam perjalanan menuju Polres Brebes bersama dengan para saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sedangkan untuk kondisi kedua anak lainnya yang masih selamat, sejauh ini masih belum stabil dan dirujuk dari Puskesmas Tonjong ke RSU Siti Aminah Bumiayu.
"Korban yang meninggal anak nomor dua dengan luka gorok dibagian leher, sedangkan yang anak pertama dan ketiga masih selamat. Untuk kondisinya berangsur sadar dan stabil. Tapi untuk penanganan lebih intensif, maka kedua anak tersebut dirujuk ke RSUD Margono Purwokerto," ungkap AKP Syuaib Abdullah, pada Tribunjateng.com, Minggu (20/3/2022).
Saat ditanya apakah pelaku mengalami depresi atau tidak, AKP Syuaib menjelaskan bahwa sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan sehingga belum bisa menyimpulkan kondisi pelaku.
Tapi sesuai keterangan pelaku, alasan mengapa ia tega melakukan penganiayaan yang berujung hilangnya nyawa salah satu anaknya karena mendapat bisikan gaib.
Adapun sesuai keterangan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), keseharian pelaku tidak menunjukkan gelagat aneh atau normal seperti warga biasanya.
"Untuk pelaku apakah depresi atau tidak belum bisa kami pastikan karena masih dalam proses penyelidikan. Tapi sesuai pengakuan pelaku alasan dia melakukan aksi tersebut karena mendapat bisikan gaib," jelas AKP Syuaib Abdullah.(*)