Orang konyol yang mengklaim diri sebagai pemilik Bulan, Mars, dan Matahari
Di tahun 1953, seorang pengacara asal Chile bernama Jenaro Gajardo ingin bergabung bersama sebuah komunitas bernama Club Union Social. Ia mendaftar jadi anggota, namun ditolak karena ia tak memiliki properti, yang merupakan salah satu kewajiban untuk menjadi anggota.
Akhirnya, setelah terinspirasi karena melihat bulan purnama, ia pergi ke kantor pertanahan untuk mendaftarkan Bulan sebagai properti miliknya. Secara teknis hal ini bisa dilakukan di kantor tersebut, dan hanya dengan membayar sejumlah 42 peso, ia mendapatkan sertifikat dokumen yang menyebut bahwa ia pemilik Bulan. Ia diterima sebagai anggota di komunitas yang tadinya menolaknya.Lebih jauh, pada tahun 1969 ketika Neil Armstrong dan Buzz Aldrin akan jadi dua orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan, Gajardo kembali membuat headline karena ia menuduh AS melanggar wilayah perbatasan dan juga sempat melancarkan aksi tuntutan meja hijau meski tak tergubris.
Sang pemilik Bulan meninggal di tahun 1998 dan di 2005, cucu-cucunya masih mempertahankan klaim kakeknya sebagai pemilik Bulan.Di tahun 1967, PBB mengeluarkan perjanjian yang melarang sebuah negara memiliki berbagai benda luar angkasa. Hal ini dilihat sebagai celah oleh Dennis Hope, yang berpikir bahwa jika negara tak boleh memiliki, berarti individu boleh.
Akhirnya, ia mengklaim memiliki Bulan, Io (bulan dari Jupiter), Merkurius, Venus, Mars, dan Pluto. Jika Anda mengira gagasan mengklaim Bulan telah konyol, Hope bahkan menjual tanah di Bulan, per acre (kurang lebih 4 kilometer persegi) dengan harga hampir 20 dollar. Lebih konyol lagi ketika ia menolak tawaran seseorang yang ingin membeli Kutub Utara di Bulan dengan harga 50 juta Dollar.Lebih konyol dengan tingkatan yang lebih mengerikan lagi, Hope telah mendapat pemasukan lebih dari 11 juta Dollar dari hasil menjual tanah di Bulan, termasuk kepada beberapa presiden AS dan selebritis seperti Tom Cruise.
Pada tahun 1997, 3 orang berkebangsaan Yaman menuntut NASA di meja hijau karena telah mendaratkan robot Sojourner Rover di Planet Merah Mars. Tiga orang tersebut, Adam Ismail, Mustafa Khalil, dan Abdullah al-Umari, mengklaim bahwa mereka adalah keturunan dari suku Himyarite dan Sabaean yang hidup di jazirah Arab pada milenium pertama sebelum masehi.
Mereka menyebut bahwa nenek moyang mereka itu memiliki tujuh kuil di tujuh planet, termasuk Mars, di mana mereka berasumsi bahwa planet tersebut adalah 'perantara' mereka ke Tuhan.Mereka mencoba melancarkan tuntutan ini ke pihak yang berwajib di Yaman, namun justru berujung ke ancaman hukuman bagi mereka sendiri karena untuk mengklaim suatu properti. dibutuhkan sertifikat di mana mereka tak punya. Akhirnya, tuntutan dicabut karena mungkin terlalu konyol.