Awalan

Viral! Bocah Disiksa Orang Tua Kandung Pakai Martil hingga Kabur dari Rumah




Seorang bocah laki-laki nekat kabur ke rumah keluarga asuhnya yang berjarak kurang lebih 20 kilometer, lantaran takut disiksa oleh orang tua kandungnya.

Kisah tersebut diketahui melalui unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram @nenk_update pada Jumat (26/2/2021).

"Semoga dibantu sama lembaga terkait, kasihan anaknya," tulis keterangan tersebut.

Dalam unggahan itu terlihat tangkapan layar dari status Facebook bernama Sri Sumanti yang membagikan sejumlah video. Video itu berisi pengakuan dari anak asuhnya, bahwa dirinya telah disiksa oleh orang tua kandungnya.

Awalnya Sri bercerita bahwa bocah tersebut merupakan anak yang ia asuh selama 8 tahun sejak masih bayi. Namun ketika sudah beranjak besar, bocah itu malah diambil secara paksa oleh orang tua kandungnya.

Menyedihkannya lagi, setelah diambil, anak tersebut diduga disiksa oleh kedua orang tua kandungnya hingga mengalami trauma yang mendalam.

"Anak selama 8 tahun enggak pernah diurus, enggak pernah dinafkahin dari bayi saya yang urus, saya yang sekolahin. Udah besar cuma diambil secara paksa cuma mau disiksa. Sampai-sampai dia trauma mendalam setahun sama orang tua kandungnya," ungkap Sri di statusnya itu seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/2/2021).

Merasa takut akan disiksa lagi, anak laki-laki itu lalu kabur ke rumah orang tua asuhnya yang berjarak 20 kilometer.

Namun setelah sampai di rumah Sri, sang ibu kandung datang dan menjemput paksa bocah itu.

"Dia lari lagi kepelukan saya. Tadi malam dia lari jatuh bangun enggak kerasa capek hanya buat ke rumah saya sejauh lebih kurang 20 KM hanya buat ke rumah saya. Enggak lama dijemput paksa lagi sama orang tuanya yang enggak ada kasih sayangnya sedikit pun," terang Sri.

  • «
  • 1
  • 2
  • 3
  • »

Alasan anak tersebut tak mau pulang, lantaran dirinya pernah dipukul oleh sang ibu menggunakan martil dan sapu. Bahkan sering kali bocah itu disuruh menimba air untuk mandi kedua orang tuanya. Jika melawan, ia akan ditendang.

Di video tersebut, terlihat bocah itu menceritakan penyiksaan yang dilakukan oleh kedua orang tua kandungnya.

Sambil menangis tersedu-sedu ia mengaku telah dipukul menggunakan martil hingga disuruh mencuri cabai.

"Dipukul pakai tangan, nanti kalau salah apa-apa kadang-kadang ditokok (dipukul di kepala: RED). Terus nanti kalau ada kerjaan macam betuli seng itu salah dipukul pakai martil, mamak di luar. Ambil cabai, kan mamak yang nyuruh ambil cabai di belakang punya orang," terang bocah itu.

Tampak di video lainnya, ibu kandung dari bocah tersebut berteriak dan marah karena anaknya tak dilepas oleh Sri untuk pulang.

"Aku sudah nelantarkan dia delapan tahun, ini waktunya buat aku ngurusin dia. Biar kau tahu ya," teriak perempuan itu pada Sri.

Tak mau berlarut-larut, suami Sri kemudian menyuruh bocah itu untuk pulang bersama ibunya. Ia juga mengatakan pada si anak jika dipukul lagi, maka dirinya dan sang istri akan menjemput dan mengurusinya.

"Bawa, nanti dipukul lagi nanti wawak yang jemput, janji," kata suami Sri.

Namun karena takut, anak itu histeris saat ditarik oleh suami Sri dan diberikan kepada ibu kandungnya.

Sontak video pengakuan bocah yang kabur berjalan kaki hingga 20 kilometer karena takut disiksa orang tua kandungnya itu, menarik perhatian warganet yang merasa miris.

"Lapor polisi, kasihan anaknya, tertekan gitu, ya allah nak sabar yaa nak, semoga ada jalan keluar untuk nyelametin kamu dari iblis-iblis itu," tutur akun @int***96.

"Jangan dipaksa kalau anaknya enggak mau oiiii ya Allah!!," ujar @_cho***i06.

"Padahal orang tua kandung ya kok begitu sih.... Itu anak lagi butuh-butuhnya perhatian, kasih sayang, dan hiburan," imbuh akun @m***61.

"Visum aja kalau ada bekasnya kan bisa jeblosin ke penjara itu yang nyiksa," kata akun @en***rie.

"Itu wawak yang cowoknya pun begitu sama aja ..!! Anak kalau udah nangis sampai begitu berarti udah trauma enggak usah lah dipaksa-paksa buat ikut pulang sama mamaknya," tulis akun @er***a23.

"Dari pandangan saya, wawaknya itu simalakama. Karna gimana pun anak itu anaknya orang bukan anak dia, kalau sudah bahas keluarga orang udah lain cerita kecuali anaknya sendiri. Mungkin maksudnya biar enggak ribut kali mamak anak itu. Baik pulang aja gitu, tengok aja muka mamanya macam mau makan orang dia," balas akun @tya***ee.

"Sudah ditanggapi KPAI kok," terang akun @din***89.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel

Iklan bawah Artikel

Iklan pintar Artikel