Awalan

Ibu Siram Air Panas ke Anak Kandung Usia 10 Tahun, Gara-gara Nggak Mau Bantu Orangtua

 


Kesal pada anaknya yang masih berusia 10 tahun, seorang ibu tega menganiaya hingga menyiram sang anak dengan air panas.

Kasus ini terungkap setelah nenek korban yang berinisial NA mengetahui perbuatan anaknya, DW.

NA melaporkan tindakan anaknya itu ke polisi

Ibu rumah tangga berinisial DW, warga Desa Meninting, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat itu akhirnya ditangkap personel Polda NTB.

DW ditangkap karena diduga tega menyiram anak kandungnya, RG (10), dengan air panas.

"Sampai kulit RG melepuh dan kemerahan," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (5/2/2021).

Artanto menjelaskan, pelaku mengaku tega menganiaya anak kandungnya itu karena kesal.

Awalnya, pelaku meminta bantuan anaknya yang berusia 10 tahun itu membuat makanan untuk sang adik.

Tetapi, RG menolak permintaan ibunya.

DW pun pun kesal mendengar penolakan itu.

Sang ibu lepas kendali dan menganiaya anaknya.

DW lalu menjambak rambut anaknya.

"Pelaku sempat menjambak dan membenturkan kepala anaknya ke tembok sebanyak tiga kali," kata Artanto.

Setelah itu, pelaku melepar anaknya dengan panci dan menyiramnya dengan air panas.

"DW tega melempar anaknya dengan panci lalu menyiramnya dengan air panas yang ada di dalam termos," kata Artanto.

Ditetapkan Jadi Tersangka

Polisi sempat memeriksa kondisi kejiwaan DW.

Setelah mendapat kepastian pelaku tak mengalami gangguan jiwa, DW ditetapkan sebagai tersangka.

Akibat perbuatannya, pelaku disangka Pasal 80 Ayat (1) dan Ayat (4) jo Pasal 76C Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 44 Undang-Undangn Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT.

Pelaku pun terancam penjara paling lama lima tahun dan denda Rp 15 juta.

(KOMPAS.com/Idham Khalid)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Ibu Siram Air Panas ke Anak Kandung Berusia 10 Tahun, Nenek Korban Lapor Polisi",


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel

Iklan bawah Artikel

Iklan pintar Artikel