Anaknya Tak Pulang Selama 40 Tahun, Nenek Asal Ponorogo yang Lumpuh Ini Hidup Memprihatinkan
Ketika orangtua sudah sakit-sakitan, maka anak berkewajiban untuk menjaga dan merawatnya. Ini juga sesuai ajaran agama, yang meminta manusia untuk berbakti pada orangtuanya.
Namun itu tidak dialami oleh seorang wanita tua di Plalangan, Ponorogo, Jawa Timur. Ia justru hidup seorang diri di rumahnya, ketika kelumpuhan mendera tubuhnya.
Kondisi memprihatinkan Sabruk, nama wanita itu, diceritakan oleh neter bernama Dwi Ratnasari di grup Gerakan Peduli Ummat Ponorogo.
Dwi menuturkan, suami mbah Sabruk sudah meninggal berpuluh-puluh tahun lalu. Sementara anaknya pamit untuk bekerja ke luar negeri 40 tahun lalu dan tak pernah pulang hingga kini.
Tak diketahui bagaimana kabar anak mbah Sabruk karena tak pernah ada kabar. Kini saat sakit, Sabruk hanya dirawat tetangganya.
Ia pun hanya tidur beralaskan tikar yang tipis dan memakai selimut sarung. Siapa saja akan tak tega melihat kondisi memprihatinkan mbah Sabruk.
Berikut postingan lengkap Dwi.
"Alhamdulillah laporan masuk di grup untuk mengunjungi mbah Sabruk warga Mbekayen Plalangan hari ini sudah terlaksana. Cintailah orangtuamu melebihi apapun, sayangi orangtuamu seperti beliau menyayangimu. Rawatlah orang tuamu dengan baik, seperti beliau merawatmu dengan penuh kasih sayang.
Alhamdulillah hari ini relawan dari grup Gerakan Peduli Ummat Ponorogo saget sowan di rumahnya mbah Sabruk Desa Mbekayen, RT 01 RW 02 Plalangan Ponorogo. Tamparan buat kita semua selagi orangtua kita masih ada monggo rawat dengan baik, sayangi beliau dengan penuh kasih sayang karena sesungguhnya surga berada di telapak kaki ibu.
Mbah Sabruk sudah 7 tahun mengalami sakit. 2 tahun terakhir mbah Sabruk tidak bisa apa-apa. Semua badannya digerakan sakit, hanya tidur beralaskan tikar dan selimut kecil menutupinya.
Beliau mempunyai suami dan anak, suaminya sudah meninggal puluhan tahun lamanya sedangkan anaknya entahlah sampai sekarang tidak tahu keberadaanya. Menurut riwayat dari tetangga mbah Sabruk anaknya berpamitan untuk mencari rizki di negara tetangga, tapi sampai sekarang kurang lebih 40 tahun tidak ada kabarnya.
Kehidupan sehari-hari yang merawat mbah Sabruk hanyalah tetangganya. Makan, segala kebutuhan beliau, tetangga samping rumahnyalah yang sudah mau merawayatnya. Alhamdulillah masih ada tetangga dekat yang mau merawat beliau.
Monggo yang mau sowan ke rumah beliau, insyaallah kami akan segara mungkin untuk mengunjungi beliau lagi. Semoga beliau senantiasa dalam lindungan Allah segera diangkat semua penyakitnya dan diberikan umur panjang. Amin."